PANTAUNEWS – Puluhan buruh yang tergabung dalam Serikat Buruh Migas (SBM) TBBM Cikampek menggelar aksi unjuk rasa di depan gerbang PT Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Cikampek, Kabupaten Karawang.
Mereka menuntut hak normatif yang belum direalisasikan, termasuk pembayaran sisa THR 2020 dan penerapan Upah Minimum Kabupaten (UMK) 2025.
Aksi yang berlangsung sekira pukul 09.15 WIB hingga 11.35 WIB itu diikuti sejumlah 50 buruh. Mereka membawa mobil komando, pengeras suara, serta poster-poster bernada protes.
Ketua SBM TBBM Cikampek, Uji, menegaskan bahwa buruh telah berulang kali meminta mediasi dengan manajemen, tetapi tak mendapat tanggapan.
“Kami sudah bersabar, tapi hak kami belum juga dipenuhi. Jika tuntutan ini tidak ditindaklanjuti, kami akan kembali dengan jumlah massa yang lebih besar!” ujar Uji dengan lantang.
Selain menyoroti sisa THR yang belum dibayar, para buruh juga mempersoalkan ketidakpastian pembayaran BPJS serta sistem penggajian yang dinilai tidak transparan.
Mereka mendesak PT Pertamina agar menekan vendor terkait, yakni PT Ceria Utama Abadi (CUA) dan PT Garda Utama Nasional (GUN), agar memenuhi kewajiban kepada pekerja.
Sekira pukul 10.10 WIB, perwakilan buruh melakukan audiensi dengan pihak PT Pertamina Patra Niaga Fuel TBBM Cikampek. Hasilnya, PT Pertamina berjanji akan menekan PT GUN untuk segera menyelesaikan pembayaran sisa THR 2020. Sementara itu, UMK yang belum dibayarkan akan dirapel pada bulan Maret.
Meski ada janji dari manajemen, buruh tetap mewanti-wanti agar realisasi tuntutan benar-benar dilakukan.
“Kami akan terus mengawal ini. Jika tidak ada kepastian, aksi selanjutnya akan lebih besar,” tegas Uji.
Reporter: Fz/Jauhari
Editor: Joe