Tasikmalaya , Pantaunews.click – Anggota DPRD Jawa Barat Fraksi PKB, M. Lillah Sahrul Mubarok, menghadiri pelantikan pengurus Arus Informasi Santri Nahdlatul Ulama (AISNU) di 27 kabupaten/kota se-Jawa Barat yang digelar bersamaan dengan launching program Pesantren Green, sebuah inisiatif lingkungan berbasis pesantren.
Kegiatan tersebut menjadi bagian dari rangkaian acara Kopi Darat Wilayah (Kopdarwil) IV AIS Jawa Barat yang berlangsung pada Sabtu, 11 Januari 2025, di Pondok Pesantren Cipasung, Kabupaten Tasikmalaya. Dengan mengusung tema “Jabar Emas Butuh Santri Cerdas”, acara ini bertujuan memperkuat peran santri dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di Jawa Barat.
**Fokus pada Isu Strategis**
Kopdarwil IV AIS Jawa Barat membahas berbagai isu strategis, seperti:
1. **Pencegahan judi online**,
2. **Perlindungan lingkungan**,
3. **Penanganan kekerasan dan bullying di pesantren**.
Selain itu, AIS Jawa Barat meluncurkan tiga program unggulan:
– **Satgas Sarungan (Santri Anti Kekerasan dan Perundungan)**: Program untuk mencegah dan menangani kasus kekerasan serta bullying di lingkungan pesantren.
– **Sapidol (Santri Perangi Judol/Judi Online)**: Gerakan edukasi yang bertujuan mengatasi bahaya judi online.
– **Pesangreen (Pesantren Green)**: Inisiatif lingkungan berbasis pesantren untuk pengelolaan sampah dan penghijauan.
**Santri sebagai Pelopor Solusi**
Ketua AIS Jawa Barat, Muhammad Najmi, menegaskan pentingnya peran santri dalam menjawab tantangan sosial dan lingkungan.
“Santri adalah pelopor solusi. Melalui program Satgas Sarungan, Sapidol, dan Pesangreen, kami ingin menunjukkan bahwa santri mampu menjadi garda terdepan dalam membangun Jabar Emas,” ungkap Najmi.
Acara ini dihadiri oleh perwakilan dari 500 pesantren di Jawa Barat, sejumlah tokoh penting, serta pejabat pemerintahan. Selain pelantikan pengurus, Kopdarwil IV menjadi ajang konsolidasi untuk memperkuat kolaborasi antar-pesantren di Jawa Barat.
**Kontribusi Nyata Santri**
Dengan semangat optimisme, AIS Jawa Barat yakin santri dapat memberikan kontribusi nyata dalam menciptakan masyarakat yang adil, sejahtera, dan peduli lingkungan. Peluncuran program Pesantren Green menjadi bukti komitmen santri dalam menjaga kelestarian alam sekaligus memperkuat peran pesantren sebagai pusat perubahan sosial.***
Redaksi