Dituding Tidak Kontribusi Kades Wadas: KIIC Telah Jalankan Upaya Kongkrit Atasi Banjir Kali Kalapa

0

PANTAUNEWS – Polemik banjir dan abrasi yang melanda bantaran Kali Kalapa di Desa Wadas, Kecamatan Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang, kembali mencuat ke permukaan. Kepala Desa Wadas, H. Junaedi, meluapkan kekesalannya terhadap lambannya respon pemerintah serta minimnya kontribusi dari kawasan industri besar yang mengelilingi desanya.

“Setiap musim hujan, warga kami langganan banjir dan abrasi. Tapi tak ada langkah nyata dari pemerintah. Apakah harus menunggu korban jiwa dulu baru bertindak?” ucap H. Junaedi, yang akrab disapa H. Jujun, kepada awak media.

Kritik tajam pun dilontarkan kepada Gubernur Jawa Barat. Menurutnya, sang gubernur terkesan pilih kasih dalam merespons bencana.

“Kalau erosi di daerah lain, beliau datang. Tapi ke Desa Wadas? Tak sekalipun menengok,” katanya dengan nada kecewa.

Tak hanya pemerintah, kawasan industri seperti KIIC, KJIE, Pertiwi Lestari, hingga Golf Sedana juga tak luput dari sorotan. H. Jujun mempertanyakan keberpihakan mereka terhadap masyarakat sekitar.

“Apakah masyarakat harus turun ke jalan baru didengar? Apakah kawasan industri itu tidak bisa disentuh?” tanyanya retoris.

Menanggapi tudingan tersebut, Bambang Sugeng, External Relation Division Head KIIC, menyampaikan bahwa pihaknya telah menjalankan sejumlah langkah konkret sejak hasil rapat koordinasi penanganan banjir Kali Kalapa tahun 2021.

“KIIC telah melakukan normalisasi sepanjang 553 meter dari kawasan Cibiuk hingga Kampung Budaya. Kami juga membangun kolam retensi seluas 11-12 hektare dan menanam 500 pohon di bantaran sungai untuk menjaga kestabilan tanah,” jelas Bambang.

Ia menjelaskan bahwa sistem pengendalian air di KIIC sudah dilengkapi teknologi hidrolik guna mengatur aliran air hujan ke sungai utama. Namun, ia menekankan bahwa penyelesaian banjir Kali Kalapa tidak bisa dibebankan kepada satu pihak saja.

“Banjir tidak semata-mata berasal dari KIIC. Bisa jadi karena kawasan lain belum menjalankan kesepakatan rapat 2021, termasuk pembangunan kolam retensi dan long storage yang menjadi tanggung jawab mereka,” katanya.

Menurut Bambang, curah hujan ekstrem belakangan ini turut memperparah kondisi. Ia menyebut kemungkinan air dari kawasan tetangga yang tak tertampung mengalir langsung ke Kali Kalapa dan berdampak ke Desa Wadas hingga Sungai Citarum.

Sebagai bentuk komitmen, KIIC menyatakan siap kembali duduk bersama dengan Pemkab Karawang, dinas terkait, dan pengelola kawasan industri lain untuk membahas solusi menyeluruh.

“Masalah ini tak bisa diselesaikan sendiri. Dibutuhkan kolaborasi semua pihak. Kami siap berdialog dan menindaklanjuti bersama,” tegas Bambang.

Reporter: Jauhari
Editor: Joe

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini